Drummond mengatakan ledakan amunisi menyebabkan masalah bagi hampir semua kendaraan lapis baja yang digunakan Rusia di Ukraina.
Dia mencontohkan kendaraan tempur infanteri BMD-4, adalah "peti mati bergerak" yang "gampang lenyap" saat terhantam roket.
Baca Juga:
Sinyal Bahaya dari NATO: Polandia Tak Lagi Percaya Black Hawk, Ini Alasannya
Masalah itu berkaitan dengan bagaimana amunisi tank disimpan. Tak seperti tank Barat modern, tank Rusia membawa banyak peluru di dalam menara mereka.
Hal ini membuat tank sangat rentan karena bisa meledakkan seluruh penyimpanan amunisi mereka hingga 40 peluru.
Gelombang kejut yang dihasilkan mampu meledakkan dan mementalkan turret tank setinggi gedung dua lantai, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Baca Juga:
Rekor Gila! Rusia Luncurkan 479 Drone Serbu Ukraina
"Jika Anda tidak keluar dalam detik pertama, Anda dalam masalah," ucap Drammond.
Drummond mengatakan ledakan amunisi menyebabkan masalah bagi hampir semua kendaraan lapis baja yang digunakan Rusia di Ukraina.
Dia mencontohkan kendaraan tempur infanteri BMD-4, adalah "peti mati bergerak" yang "gampang lenyap" saat terhantam roket.