Drummond mengatakan ledakan amunisi menyebabkan masalah bagi hampir semua kendaraan lapis baja yang digunakan Rusia di Ukraina.
Dia mencontohkan kendaraan tempur infanteri BMD-4, adalah "peti mati bergerak" yang "gampang lenyap" saat terhantam roket.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Masalah itu berkaitan dengan bagaimana amunisi tank disimpan. Tak seperti tank Barat modern, tank Rusia membawa banyak peluru di dalam menara mereka.
Hal ini membuat tank sangat rentan karena bisa meledakkan seluruh penyimpanan amunisi mereka hingga 40 peluru.
Gelombang kejut yang dihasilkan mampu meledakkan dan mementalkan turret tank setinggi gedung dua lantai, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Jika Anda tidak keluar dalam detik pertama, Anda dalam masalah," ucap Drammond.
Drummond mengatakan ledakan amunisi menyebabkan masalah bagi hampir semua kendaraan lapis baja yang digunakan Rusia di Ukraina.
Dia mencontohkan kendaraan tempur infanteri BMD-4, adalah "peti mati bergerak" yang "gampang lenyap" saat terhantam roket.