HumbangNews.id - Korwil Pendidikan SMP, SD, Kecamatan Muara berinisial BS bantah lakukan penganiayaan seperti diberita media online, 17 Mei 2024 lalu
"Saya dengar kabar bahwa saya diberitakan melakukan penganiayaan terhadap Agus Hutasoit Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pagaran dengan tuduhan melakukan kekerasan," kata BS dalam keterangan tertulis, Kamis 2 Mei 2024 yang lalu.
Baca Juga:
Sekda Taput Bantah Video Mesum Mirip Dirinya, Polisi Panggil Oknum TS ke Jawa Barat
BS (58) menegaskan jika menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa dirinya melakukan kekerasan, menendang, mencakar itu tidak benar.
"Kekerasan apa yang saya lakukan sementara saya pernah diklarifikasi oknum Wartawan GL tentang kejadian, saya menjawab tanya saja ke Polres karena sudah saya laporkan, pada hal yang sebenarnya seorang siswa berinisial AH dan bapaknya lah yang melakukan kekerasan terhadap saya," katanya menegaskan, Kamis 23 Mei 2024.
BS menceritakan pada Wahana News.co di Desa Doloksaribu, dirinya lah yang menjadi korban dan itu sudah divisum, saat itu ia yang mendampingi istrinya ke salah satu sekolah di pagaran untuk melakukan absensi dan tugas lain.
Baca Juga:
PT Rafi Pratama dan PT Lautan Dewa Energi Bantah Tuduhan Gudang Solar Ilegal
"Ketika kami masuk ke lokasi, gerbang sekolah masih keadaan terbuka, namun setelah kami masuk orang tua AH berteriak sambil berlari menuju gerbang, kepada anaknya memerintahkan untuk mengunci gerbang sekolah," ungkapnya.
"Lalu saya meminta untuk tidak mengunci gerbang menunggu selesai absensi dan kami keluar, tetapi AH menjawab tidak bisa ini perintah Kepala sekolah. Saya mengulangi meminta izin jangan digembok dulu sambil menahan pintu gerbang sekolah tersebut, AH dengan sekuat tenaga memaksa menutup gerbang yang terbuat dari besi berat sampai jari tangan saya terjepit," imbuhnya.
BS menambahkan setelah itu saya marah pada AH dengan kata dang maradat hamu atau tidak beradat kamu dengan suara kerasku sambil menahan sakitnya jari tanganku yang sempat dijepit pintu gerbang sekolah.
"Akhirnya terjadi saling dorong pintu dan cekcok adu mulut, AH bersama Bapaknya sama-sama melontarkan kata-kata hinaan/ancaman dan meninju mulut saya, mengakibatkan pendarahan akibat luka robek, dan selanjutnya AH dan bapaknya semakin beringas memukul sesekali dan mendorong dorong saya sampai terjatuh, jadi yang jelas saya tidak ada menendang, mencakar, Agus Hutasoit," akunya.
"Saya dan istri mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang diterimanya dan melaporkan ke polisi atas penganiyaan yang saya alami, jadi berita dua Media online tersebut hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik.
Menyikapi permasalahan ini Wahana News.co menghubungi Kepala SMAN 1 Pagaran Carles Siregar terkait ucapan AH yang mengatakan ini perintah kepala sekolah, menegaskan dirinya tidak pernah melarang orang yang berkepentingan masuk ke komplek sekolah.
"Apalagi Guru tenaga pendidik untuk melakukan absensi dan tugas lainnya, kecuali tahap proses belajar mengajar berlangsung, itu pun hanya sifat pendisiplinan siswa agar tidak sembarangan keluar masuk," ucapnya.
Oknum Wartawan GL yang memberitakan di Media Online Pos kota mengatakan lewat telepon genggamnya, terkait pemberitaan Korwil SD, SMP Muara BS di duga anaya Siswa SMAN 1 Pagaran, berdasarkan informasi AH didampingi saudaranya menceritakan, selanjutnya dirinya menghubungi Korwil BS lewat telepon genggamnya, mengatakan masalah ini sudah dilaporkan ke polisi
"Tanya saja ke Polres karena masalah ini sudah saya lapor ke Polisi," ujarnya.
GL mengaku tidak berhasil menghubungi Polres Taput, guna menindaklanjuti ucapan BS.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]