Sehingga terjadi bencana melanda desa berupa kemarau panjang yang membuat tumbuhan, sawah tidak tumbuh dan mata air mengering. Kedua anak kembar Guru Hatia dan Nan Sindak pun akhirnya diusir dari desa, setelah para tetua adat bertemu kedua anak kembar tersebut.
Tidak lama berselang, hujan pun turun membasahi desa tempat Guru Hatia dan Nan Sindak.
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Ketika dalam pengusiran, Aji Donda diminta untuk mencari buah di hutan oleh Tapi Nauasan Siboru Panaluan.
Namun sayangnya, saat menemukan sebuah pohon dan memetik buah segar, Aji Donda justru terperangkap di pohon tersebut.
Menunggu terlalu lama, Nauasan akhirnya mencari Aji Donda dan melihatnya terperangkap di dalam pohon.
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Si Tapi Omas (nama lain Nauasan) bergegas menolong kakaknya tersebut, tetapi ia justru terperangkap bersama Aji Donda di pohon itu.
Di saat Aji Donda dan Si Tapi Omas terperangkap di pohon, anjing peliharaan Guru Hatia menemukan selendang yang digunakan oleh Si Tapi Omas dan membawanya ke Guru Hatia.
Melihat hal itu, Guru Hatia bersama para Datu mencari keberadaan Aji Donda dan Si Tapi Omas.