"Hari ketiganya kakak saya sudah gak bisa apa-apa, dia hanya bisa terbaring. Dia demam tinggi dan menggigil. Kami panggil perawat untuk mengobatinya, tapi karena parah kami bawa ke Klinik," terangnya.
Dari klinik di Batubara, Sriatik opname selama 3 malam. Karena tak kunjung ada perubahan baik atas penyakitnya, keluarga membawanya pulang dengan berobat alternatif. Sriatik semakin tak bisa berdiri hingga dibawa ke Rumah Sakit di Batubara 3 hari, lalu dibawa lagi ke RS RS Harapan Siantar selama 1 hari dan akhirnya dirujuk ke RS Adam Malik Medan.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Sabtu (5/2/2022) malam, kami tiba di RSUP H Adam Malik Medan. Saat ini kakak saya ini kondisinya masih kritis tidak sadarkan diri. Dokter menyarankan agar kami menandatangani surat untuk dimasukkan ke ruang ICU untuk pengobatan seperti cuci darah gitu. Kami bingung dan akhirnya kami mau demi kebaikan," ungkapnya sedih.
Apalagi, sambungnya, dr. Fauzi sebagai penanggungjawab vaksin terhadap Sriatik tak memberikan bantuan perobatan atau tanggungjawab lainnya.
"Bibi saya korban vaksin, tapi dokternya nggak bertanggung jawab. Kalau sudah kejadian seperti ini nggak ada yang bertanggungjawab," timpal Supri diamini Eni sembari menunjukan bukti pesan Whatsapp terhadap dr. Fauzi.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Atas kejadian ini, mereka berharap pemerintah Kabupaten Batubara khususnya dan Pemerintah RI umumnya dapat memperhatikan kondisi Sriatik.
dr. Fauzi sendiri ketika dikonfirmasi membenarkan prihal keluhan yang diterima Srimiatik setelah menjalani vaksin oleh timnya. Namun dirinya mengaku jika timnya sudah mendatangi rumah pasien untuk menindaklanjutinya, akan tetapi Sriatik tidak ditemukan di rumah.
"Ibu Sriatik suntik vaksin tanggal 21 Desember 2021 dan tanggal 30 Desember keluarganya menghubungi saya tentang keadaanya, tim medis kami sudah datang ke rumahnya, tapi ibu itu nggak ada di rumah. Sejak saat itu kami nggak ada kabar dan hari ini baru ada kabar lagi dari keluarganya," sebut dr. Fauzi.