Sebab, imbuh Bobby, jika mengandalkan empat rumah sakit saja, maka masih belum cukup untuk mengcover semua pasien dari berbagai wilayah di Kota Medan.
"Jika dilihat aktifitas dan wilayah Kota Medan yang padat, waktu 4,5 jam untuk penanganan dengan empat rumah sakit rujukan, rasanya belum cukup bisa mengcover pasien yang jauh dari empat lokasi rumah sakit rujukan. Oleh karenanya, kami mengajak rumah sakit lainnya untuk berkolaborasi. Karena, semakin banyak rumah sakit rujukan, makin banyak pula yang tertangani," terangnya.
Baca Juga:
Gunakan Kompor Induksi PLN, Pemko Gelar Lomba Masak Medan Independence Day Festival
Menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut mengaku, ke depan, Pemko Medan akan terus berupaya mengupdate fasilitas-fasilitas kesehatan di RSUD Dr Pirngadi agar lebih mumpuni dalam melayani.
"Kita akan terus berbenah," tegasnya seraya dilanjutkan dengan meninjau ruang penanganan stroke.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Cabang Medan dr Muhammad Yusuf SpS menyampaikan, penyakit stroke dapat disembuhkan dalam periode waktu 4,5 jam. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai hal tersebut.
Baca Juga:
Cabai Merah dan Peran Dairi Sukseskan GNPIP Tahun 2023
“Berangkat dari hal tersebut, kami ingin menggalakan hal ini ke masyarakat sehingga Kota Medan juga bisa mencapai target penanganan seperti daerah-daerah lainnya. Bahkan, harapan kami, kalau bisa Medan jadi pilot project dalam penanganan stroke,” ujar dr Yusuf.
Diungkapkan dr Yusuf, guna memperkuat upaya tersebut, pihaknya telah melakukan pelatihan ke sejumlah dokter di beberapa rumah sakit. “Kami juga minta izin kepada Pak Wali, untuk memasang banner-banner atau papan informasi terkait hal ini di rumah sakit maupun fasilitas layanan kesehatan di Kota Medan, termasuk kantor-kantor pelayanan, seperti kantor kecamatan,” terangnya. [as/rum]