"Ketua panitia kegiatan melaporkan bahwa kegiatan ini adalah yang kedua kalinya dilaksanakan, melibatkan 20 peserta tim, 4 perahu karet dan 11 tim rescue dari panji Tapanuli Utara yang mengarungi sungai Aek Situmandi, setelah itu kita akan mengunjungi petenun yang ada di Lumban ratus," imbuhnya.
Tokoh masyarakat Sinar Hutabarat sangat mendukung untuk pengembangan wisata Aek Situmandi, juga menghimbau agar jangan hanya sekedar melihat keindahan, kesejukan Aek Situmandi, tapi marilah kita jaga kelestarian dan historis atau Legenda ratusan tahun yang lalu.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Siswi Magang, Sekdis Pariwisata Maluku Diperiksa Polisi
"Aek Situmandi ini adalah bersejarah dari Boru Natumandi atau Boru Hutabarat yang menikah dengan ular, dahulu wujud laki-laki yang datang mengunjungi rumah namboru kami siboru Natumandi adalah manusia biasa seperti kita saat ini, namboru kami si Boru Natumandi sangat unik atau luar biasa kecantikannya, namun sudah banyak yang mencoba untuk meminangnya tidak satupun yang diterimanya, beda dengan satu orang laki-laki yang bisa berwujud manusia dan ular itu, hanya itulah yang diterima pinangannya, namun saat bertemu dengan namboru kami Siboru Natumandi wujudnya adalah manusia biasa, Namboru kami Siboru Natumandi tidak mengetahui kalau laki-laki itu bisa berwujud sebagai Ular. Tokoh masyarakat menuturkan kepada seluruh pengunjung yang hadir bahwa tempat Wisata Aek Situmandi itu Sakral, dan menghimbau agar jangan melakukan hal-hal yang tidak baik diluar kewajaran," harapnya.
Kasat Pam Obvit Taput, Thamrin Pasaribu mengimbau agar tidak menyala gunakan objek wisata Aek Situmandi yang sakral ini untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji, apalagi sampai melakukan peredaran Narkoba atau tempat untuk mengkonsumsi.
"Begitu juga kepada panitia menyarankan supaya dikegiatan berikutnya melibatkan Satuan pengamanan obyek vital polres Tapanuli Utara," tegasnya.[Hk]