Humbangnews.id | Didampingi oleh Kadis Pariwisata Sasma Situmorang dan beberapa pimpinan OPD, Bupati Taput Nikson Nababan memberikan kuliah umum "Ketersediaan SDA dan SDM Dalam Pengembangan Kepariwisataan Daerah Tapanuli Utara" di Gedung Sopo Partungkoan Tarutung, Jumat (29/07/2022).
Nikson menyebutkan bahwa pariwisata adalah aspek yang sangat penting yang dapat memberikan berbagai manfaat positif. Hal ini selaras dengan salah satu misi pemerintah Taput yaitu meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan wisata alam, budaya, rohani dan agrowisata.
Baca Juga:
Hadiri Wisuda Angkatan Pertama Akademi Pariwisata, Nikson Nababan Apresiasi Kehadiran ULCLA di Taput
Dalam memajukan Pariwisata Tapanuli Utara Pemerintah perlu berkolaborasi dengan pelaku pariwisata untuk mengembangkan objek tujuan wisata dan sumber manusia yang terampil.
"Saya menekankan bahwa tidak hanya pemerintah saja yang bekerja, juga dibutuhkan sinergitas dan interkoneksi dalam konsep pentahelix atau multi pihak yang menggabungkan berbagai pihak pelaku wisata yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha industri wisata, media, komunitas atau masyarakat dalam pengembangan potensi wisata dan kawasan desa yang mengedepankan kearifan lokal dan bersumber daya lokal," kata Nikson.
Selain itu, terdapat aspek yang dikenal dengan 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas) dan pendidikan yang menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan wisata di Taput.
Baca Juga:
Bupati Taput : Alun-Alun Kota akan Jadi Ikon dan Kado Natal Buat Warga Tarutung
Atraksi wisata di Taput memiliki keunikan dan daya tarik khas yang membuat banyak orang tertarik untuk mengunjungi objek wisata di daerah ini. Dari sisi aksesibilitas dan amenitas, unsur ini juga penting dalam keberlangsungan wisata. Dalam hal pendidikan diperlukan hadirnya Universitas Negeri di Tapanuli untuk pembangunan SDM.
"Apa yang menopang pariwisata sudah diperjuangkan salah satunya infrastruktur, sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh saya misalnya membuka akses jalan ke desa-desa khususnya yang punya potensi wisata seperti destinasi ke luat pahae, jalan ke Muara dan bahkan jalan yang mengelilingi Pulau Sibandang," tuturnya.
Sambung Nikson menerangkan, tantangan saat ini adalah sistem kepemilikan, misalnya akses untuk tingkat Provinsi seperti Aek Sigeaon atau Tanggul dan Jembatan Aek Sigeaon dan destinasi wisata yang tidak bisa dikelola langsung oleh Pemda, "tapi saya tetap berupaya dengan mengajukan usulan ke tingkat Provinsi untuk bisa dikembangkan. Besar harapan saya usulan tersebut ditindaklanjuti secepatnya," ujarnya.