HUMBAHAS.WAHANANEWS.CO, Doloksanggul - Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan ( Humbahas) Sumatera Utara terus kebut penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak 25 November 2025 yang mengakibatkan adanya korban jiwa dan sejumlah sektor publik mengalami kerusakan semakin meluas, terutama pada pertanian, pasokan air bersih, dan fasilitas kesehatan, sementara upaya pencarian korban hilang masih berlangsung di lapangan.
Dikutib dari Data terbaru BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan tentang Update Situasi dan Kondisi Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Humbang Hasundutan per tanggal 30 November 2025 Pukul 08.00 WIB, diketahui bencana telah merusak sekitar 819 hektare lahan pertanian (sawah dan ladang/kebun) di lima kecamatan.Senin (1/12/2025)
Baca Juga:
Hari Kelima Pasca Pencarian Korban Masih Dilakukan Tim Gabungan di Panggugunan Pakkat
Kecamatan Onanganjang mencatat kerusakan paling luas yakni ± 288 hektare dengan 456 kepala keluarga terdampak. Di Kecamatan Pakkat kerusakan mencapai ± 378 hektare, terdiri atas lahan padi sawah dan sekitar 58 hektare lahan darat, dengan total 1.095 kepala keluarga terdampak.
Sementara itu, kerusakan sebesar ± 26 hektare terjadi di Kecamatan Parlilitan (58 KK terdampak), ± 55 hektare di Kecamatan Tarabintang (36 KK terdampak), dan ± 14 hektare di Kecamatan Sijamapolang dengan jumlah kepala keluarga terdampak masih dalam proses pendataan. Kerusakan ini memberikan dampak besar terhadap musim tanam dan ekonomi masyarakat petani.
Bupati Humbahas Dr Oloan P Nababan saat mengunjungi daerak terdampak benvana alam di Pakkat (30/11)
Baca Juga:
Bupati Humbahas Berangkatkan Kontingan Taekwondo ke Sumut
Pada sektor pasokan air minum, tiga Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) mengalami kerusakan akibat terpaan banjir bandang dan longsor. SPAM IKK Pakkat (Sijarango dan Banuarea) mengalami kerusakan pada pipa transmisi, sedangkan SPAM IKK Onan Ganjang mengalami kerusakan pada intake pengambilan air baku dan jaringan transmisi. Akibatnya, pasokan air bersih untuk masyarakat Kecamatan Pakkat dan Onan Ganjang masih terputus dan belum dapat dipulihkan karena akses menuju sumber air masih tertutup material longsor.
Sektor kesehatan juga terdampak signifikan setelah Poskesdes Laehundulan di Desa Tarabintang mengalami kerusakan berat akibat tertimbun longsor pada 26 November 2025 sore. Untuk menjaga keberlanjutan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan sementara melaksanakan pelayanan medis di rumah warga tempat nakes setempat tinggal.
Sementara itu, upaya pencarian korban hilang di wilayah Panggugunan akan kembali dilanjutkan hingga hari kelima kemarin.
Tim gabungan di lapangan terus bekerja dengan mengedepankan keselamatan petugas serta kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan akibat cuaca yang tidak menentu.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Pemerintah juga menegaskan bahwa penanganan bencana dan pemulihan lintas sektor terus dipercepat secara kolaboratif bersama instansi teknis, TNI–Polri, relawan, serta masyarakat.
[Redaktur: Tohap Simare mare]