Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, mengungkapkan adanya potensi hilal yang terlihat pada pelaksanaan sidang isbat.
Pihaknya menyebut, konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia sudah terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu (1/5/2022) pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT
Baca Juga:
Jadwal Lebaran 2022 Menurut Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah
"Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh)," terang Rahmat, Sabtu (30/4/2022).
Sementara itu, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh). Berikut juga didapat data umur bulan saat matahari terbenam, selisih terbenamnya matahari dan bulan, hingga kecerlangan bulan saat matahari terbenam.
Rahmat mengatakan, hilal Idul Fitri 1443 H dapat terlihat pada Minggu (1/5/2022). Dengan catatan, hal tersebut masih bergantung dengan kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan hilal.
Baca Juga:
Kemenag: Secara Hisab, Hilal Idul Fitri 1443 H Terlihat pada 1 Mei
Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.
"Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas dalam diskusi daring pada 19 April 2022, Sabtu (30/4/2022).
Berdasarkan analisis tersebut, ada kemungkinan lebaran 2022 akan serempak jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.[as]