Dolomite (Kapur Karbonat)
Jenis pupuk ini berguna untuk menyediakan unsur hara sekunder Ca dan Mg dan bisa menaikkan pH tanah.
Bentuknya yang berupa butiran halus berwarna putih abu-abu atau putih biru mudah menyerap air dan dihancurkan. Kualitas pupuk ditentukan dari halus tidaknya butirannya.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Gelar Demplot di Timor Leste Dukung Ketahanan Pangan Kawasan ASEAN
Pupuk Organik
Beberapa pupuk berikut terbuat dari bahan-bahan organik. Berikut adalah beberapa jenisnya:
Pupuk Kandang
Mengapa dinamai pupuk kandang? Karena pupuk tumbuhan jenis ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam.
Ia efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan. Selain itu, pupuk ini pun kaya akan unsur hara dan unsur mikro.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
Pupuk Kompos
Pupuk organik satu ini terbuat dari sisa bahan organik. Biasanya, ia berasal dari proses dekomposisi atau fermentasi alami tumbuhan, hewan, dan limbah organik.
Pupuk Hijau
Bahan dasarnya yang merupakan sisa tumbuhan atau tumbuhan hijau membuat pupuk organik ini dinamakan sebagai pupuk hijau. Biasanya, pupuk ini terbuat dari hasil panen.
Efektivitasnya yang membantu meningkatkan kualitas tanah membuat pupuk hijau jadi pilihan.