Pembangunan monumen ini dibangun pada tanggal 30 Oktober tahun 1993 dan di resmikan minggu (Paskah) 30 Maret 1997 bupati Kabupaten Tapanuli Utara Drs. T.M.H. Sinaga.
[1] Berbagai fasilitas disediakan untuk mendukung kawasan ini sebagai destinasi wisata rohani di Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Ramai Pengunjung: Wisata Kota Palangka Raya Sambut Cuti Lebaran
Makam Lyman dan Munson, Sejarah Berdarah Penginjilan di Tanah Batak tahun
4819
Perhatikanlah di hari Minggu menjelang dan selepas ibadah gereja, ekspresi wajah jemaat pasti penuh ceria, bertegur sapa, tersenyum, tertawa bahagia dan saling berjabat tangan erat.
Seperti itulah gambaran orang Kristen dalam beribadah di Tanah Batak, tetapi masuknya ajaran ini tidak sebahagia kelihatan sekarang.
Baca Juga:
Bupati Pasaman Barat Ajak Masyarakat Rayakan Idul Fitri dengan Sederhana
Proses Kristenisasi di daerah pertama ajaran Kristen di tanah Batak, justru menorehkan sejarah berdarah.
Kisah berdarah ini tersimpan dalam makam memorial Martir Hendry Lyman dan Samuel Munson, dua orang misionaris asal Amerika Serikat, di Jalan Lintas Tarutung-Sibolga, Lobu Pining, Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara ini, sejarah mencatat, kedua misionaris itu tewas dibunuh warga setempat dalam tugas mulianya sebagai penyebar injil dan ajaran agama Kristen ke Tanah Batak.
Di sekitar lokasi makam, dapat dilihat gambar-gambar dan relief kehidupan masyarakat dahulu, yang dipahat pada dinding tembok makam.