Humbangnews.id | Pecinta otomotif dari berbagai komunitas motor dan mobil siap bergabung untuk menyemarakkan 'Jambore Otomotif' Overlanding Indonesia Cabang Sumatera Utara di Kabupaten Toba pada 23 hingga 25 September mendatang.
Ketua Umum Overlanding Indonesia Cabang Sumatera Utara, Irmansyah Lubis di dampingi Pembina Overlanding, Akhyar Nasution, Ketua Panitia Rahmad Frimagus Gogo dan Wakil Ketua Panitia Ahmadi, belum lama ini menyampaikan, Jambore Otomotif ini diprakarsai Overlanding Indonesia Cabang Sumatera Utara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Toba dan Pemprov Sumut.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Pantai Pakkodian yang terletak di Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampaham, Kabupaten Toba, dipilih sebagai lokasi Jambore karena kawasan itu memiliki tempat wisata yang sangat menarik," sebut Irmansyah.
Pakkodian yang berada di pinggir Danau Toba, jadi tempat jambore sehingga membuat pengunjung dapat menikmati air danau yang jernih, berkemah di tanah yang datar, serta menikmati suasana alam yang sangat asri.
Pemkab Toba sendiri memang tengah merancang Pantai Pakkodian sebagai kawasan wisata andalan di wilayah itu. Selain terletak tidak terlalu jauh dari Ibukota Balige, pantai itu juga tidak banyak dikunjungi, sehingga membuat pengunjung semakin nyaman melakukan aktivitas di sana.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Overlanding Indonesia cabang Sumatera telah tiga kali melakukan survei di lokasi itu hingga akhirnya memutuskan kegiatan Jambore dipusatkan di kawasan tersebut.
“Ini adalah jambore pertama bagi komunitas motor dan mobil di Sumatera. kami ingin mengadakannya di tempat yang istimewa. Pantai Pakkodian adalah lokasi yang ideal, karena lokasinya sangat memanjakan pengunjung,” kata Rahmad Frimagus Gogo, Ketua Panitia Jambore.
Terbukti, ketika rencana itu disampaikan ke ruang publik melalui media sosial, antusias para komunitas motor dan mobil untuk berpartisipasi begitu tinggi. Tiga pekan sebelum acara langsung, tercatat 52 komunitas yang menyatakan siap bergabung. Mereka tidak hanya berasal dari Sumatera Utara, tapi juga ada yang dari Palembang, Padang dan Aceh.