“Dengan semangat kebersamaan kawan-kawan yang ingin bergabung dalam Basperindo sangatlah terbuka karena Basperindo merupakan organisasi yang bersifat inklusif, sehingga kami menerima dengan tangan terbuka semua elemen pekerja yang ingin bergabung bersama kami, baik pekerja formal, informal bahkan perorangan,” sambungnya.
Ia berharap semoga kehadiran Basperindo dapat membawa manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan pekerja/buruh dengan visi membangun Indonesia maju buruh/ pekerja sejahtera.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Menurutnya, tantangan bagi angkatan kerja Indonesia saat ini tidaklah mudah, yaitu mengingatkan peran buruh agar mampu memberi kontribusi positif pada bangsa dan negara yang hasilnya tentu akan semakin meningkatkan daya saing buruh dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya. Karenanya tidak bisa ditawar-tawar lagi, perlunya elemen buruh aktif dalam agenda besar nasional yaitu transformasi ekonomi. Para buruh harus terus memiliki kompetensi, kreatifitas, inovasi pada aspek-aspek digital ekonomi karena bukan saja dunia berkembang tetapi juga model bisnis sudah jauh mengalami perkembangan.
“Kita sedang menghadapi bonus demografi, sedang menghadapi revolusi industri four point Zero, munculnya jenis pekerjaan baru karena otomasi, hilangnya jenis pekerjaan yang lama, pekerjaan baru harus kita siapkan dengan skill dan kompetensi baru yang sampai saat ini, kalau kita membuka data satuan kerja nasional BPS, pengangguran terbuka 7,99 juta dan tingkat pengangguran 5,45% dari angkatan kerja tahun 2022 mencapai 146,6 juta orang, belum lagi saudara-saudara kita yang tingkat pendidikannya SMP kebawah 54,6% dari jumlah angkatan kerja kita. Apalagi ini sudah masuk bonus demografi sampai tahun 2030 jumlah usia 15-64 tahun usia produktif 68,8%,” ujar Arnod.
“Perjuangan ini tentunya harus bahu membahu dengan stakeholder. Bekerjasama dengan pemerintah, pengusaha, pekerja, dan para anggota dewan legislative pusat dan daerah, apalagi dengan melihat situasi global dan resesi ekonomi didepan mata dan ditengah ketidakpastian yang tinggi perlu pemerintah melakukan langkah-langkah strategis dan kita perlu meningkatkan persatuan sebagai sesama anak bangsa, sambungnya.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Arnod Sihite juga menyampaikan 16 poin masukan-masukan bagi eksekutif dan legislatif yang saat ini kami anggap perlu yaitu:
1. Menjaga ketahanan pangan, energy, dan keuangan
2. Menjaga ekspor dan mencari peluang-peluang ekspor diluar negara-negara yg mengalami situasi masalah global
3. Menjaga pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi
4. Tim ekonomi menjaga nilai rupiah bisa menguat terhadap dolar
5. Menjaga kestabilan politik apalagi menjelang pemilihan legislatif dan pemlihan presiden/wapres.
6. Sesama tokoh anak bangsa rajin menjalin silahturahmi untuk menghindari memecah belah bangsa.
7. Sangat penting koordinasi sinergi pemerintah pusat dan daerah
8. Menggunakan produk-produk domestik
9. Pemerintah terus memperhatikan kemampuan melanjutkan program BSU, Kartu prakerja, KUR ,UMKM, Dana Desa dan bantuan sosial lainnya.
10. Menyesuaikan nilai terhadap kebutuhan masyarakat dan kemampuan beli masyarakat pekerja buruh.
11. Perlu lebih cepat membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya dengan mendatangkan investor kepada kawasan termasuk kawasan ekonomi khusus.
12. Peningkatan sumber daya manusia
13. Melakukan advokasi teknologi dan inovasi
14. Dapat mengantisipasi dengan kebijakan moneter yang didukung oleh kebijakan fiskal dan stabilitas system keuangan
15. Merespon transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi menuju energy berkelanjutan.
16. Pekerja migran Indonesia perlu mendapatkan keberpihakan untuk perlindungan dan sebelum berangkat ke Negara tujuan perlu pelatihan.
Ketua Pelaksana kegiatan Pahala Sagala mengatakan deklarasi ini dihadiri 800 pekerja dan buruh.
“Tadi target kami 600 pak Ketum, tetapi berkat antusias para Pekerja dan Buruh yang haris mencapai 800 orang,“ tegas Pahala dalam sambutannya.