HumbangNews.Id | Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta penjelasan khusus dari pemerintah terkait hilangnya sejumlah bahan pokok di pasaran.
LaNyakka memberi dua contoh bahan pokok yang langka yakni minyak goreng dan gula pasir.
Baca Juga:
RSUI-Sania Royale Rice Band, Seminar Atasi Stroke dengan Gamma Oryzanol: Metode Memasak Minyak Goreng Sehat
"Tentu harus dijelaskan mengapa gula pasir juga ikut menghilang di pasaran seperti minyak goreng. Saya meminta pemerintah menjelaskan hal ini," kata LaNyalla di sela kegiatan reses di Jawa Timur melalui keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).
Pantauan LaNyalla di beberapa pasar menunjukan sejumlah toko tidak menjual minyak goreng dan gula pasir.
Sedangkan kedua komoditas tersebut paling banyak digunakan oleh masyarakat rumah tangga dan juga pelaku usaha ultra mikro dan kecil.
Baca Juga:
P3PI Dorong Peningkatan Standar Higienis di Pabrik Kelapa Sawit menuju Kelayakan Food Grade
"Hilangnya gula pasir di pasaran temtu sangat mengherankan. Sebenarnya ada apa dengan pemerintah? Bahan pokok yang justru mampu menggerakkan roda ekonomi domestik malah semakin hilang di pasaran. Ini sungguh mengherankan," kata LaNyalla.
Alih-alih memulihkan ekonomi, Senator asal Jawa Timur itu menilai kondisi ini akan semakin menjerat masyarakat masuk ke dalam kemiskinan yang makin dalam.
"Jika pemerintah tidak sensitif, ini akan memicu rasa frustasi masyarakat. Mereka harus mengantre untuk membeli minyak goreng, sementara pengusaha CPO menikmati keuntungan besar," katanya.
LaNyalla meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi masalah ini. Apalagi sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadan.
"Pemerintah jangan menunggu masyarakat bertindak anarkis karena permasalahan pangan yang tidak tercukupi," ujar LaNyalla.
Ia mendorong pemerintah untuk mencabut dan merevisi Permendag Nomor 2 Tahun 2002 terkait ekspor.
Setidaknya, sementara waktu menghentikan ekspor Crude Palm Oil (CPO).
"Pemerintah juga harus memberikan jawaban ke mana hilangnya gula pasir. Jangan sampai menjelang Ramadan semua bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat hilang semua dan tiba-tiba muncul dengan harga yang tidak rasional. Pemerintah jangan berbisnis dengan rakyat," pungkasnya. [as/rin]