HUMBANG.WAHANANEWS.CO, Doloksanggu - Program Gerakan ayah mengambil Rapor ke sekolah yang diterapkan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) melalui SE 3956 tahun 2025, adalah sebuah inisiatif yang sangat baik untuk mengatasi Fatherless (ketidak hadiran ayah dalam kehidupan anak).
Hal itu disampaikan Riris Silaban Kepala sekolah UPT SDN 123 Sohonongan Kecamatan Paranginan Rabu 17/12/2025 usai ditanya tentang bagaimana guru guru yang dipimpinya akan menyampaikan pesan GEMAR itu sampai ke ayah siswa.
Riris Silaban yang baru bertugas hitung bulan di sekolah itu mengatakan bahwa fihaknya akan menyampaikan melalui WAG kelas, dan juga melalui pesan langsung kepada siswa agar ayah mereka yang datang langsung mengambil rapor ke sekolah.
Baca Juga:
DPD TMI Sampikan Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Alam di Humbahas
Dengan keterlibatan ayah mengambil rapor kesekolah, itu menunjukkan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak dan menunjukkan bahwa dia peduli dengan kemajuan anak, karena Ayah dapat berkomunikasi langsung dengan guru dan mendapatkan informasi tentang kemajuan anak, sebut Riris.
Selain itu kata Riris, GEMAR dapat membantu anak lebih baik, dimana ketika ayah mereka mengambil rapor, anak dapat merasa lebih percaya diri dan merasa bahwa ayahnya peduli dengan pendidikannya sehingga dapat memperkuat hubungan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Ia berharap para ayah dapat memiliki waktu yang cukup untuk mengambil rapor dan berdiskusi dengan guru.
"Silahkan tanyakan tentang kemajuan anak, kekuatan, dan kelemahannya, dengarkan dengan baik apa yang disampaikan guru dan silahkan catat hal-hal yang perlu diperbaiki" jelas Riris.
Baca Juga:
PLN Doloksanggul Laporkan Proses Penanggulangan Listrik Kepada Bupati Humbahas dan Sampaikan Bantuan Sembako dan Genset
Dengan demikian, beritahu anak tentang apa yang sudah didiskusikan dengan guru dan buat rencana untuk membantu anak meningkatkan prestasinya sebut Riris.
Surat Edaran Bupati Humbahas nomor 3956 tahun 2025 tentang program Gerakan Ayah mengambil Rapor ke Sekolah adalah bertujuan mengatasi Fatherless dimana berdasarkan hasil pemutahiran pendataan keluarga PK tahun 2025 bahwa satu dari empat keluarga yang memiliki anak di Indonesia mengalami kondisi Fatherlesss sebesar 25.8% yang berdampak pada munculnya masalah akademik, perilaku agresif hingga keterlibatan pada perilaku beresiko pada anak.
GEMAR menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia yang semula terpusat pada peran ibu, menjadi kolaboratif dan setara dengan gerakan Ayah mengambil Rapor GEMAR.
[Redaktur: Tohap Simare mare]