HumbangNews.id, Taput - Banyak kabel Jaringan Tegangan Rendah (JTR) milik PLN di kawasan Kabupaten Tapanuli Utara yang mengalami kendor, serta kabel hitam yang tertutup semak-semak pada sebagian tiang listrik yang miring.
Kondisi ini menjadi keluhan warga karena mengganggu dan berpotensi membahayakan. Terlebih jika posisi kabel berada di tempat yang dapat diakses oleh banyak orang.
Baca Juga:
Ingatkan Bahaya Politik Uang, Caleg Hanura Parsaoran Siahaan Imbau Masyarakat Jangan Salah Pilih Wakil Rakyat
Contohnya, kabel JTR yang mengalami kendor di Dusun 2, Desa Siborongborong II, Kecamatan Siborongborong. Kabel ini terletak di jalan umum dan dusun. Sebagai pemilik lahan dan pengguna jalan, warga harus ekstra berhati-hati saat melintas di bawah kabel yang tergantung rendah. Terutama ketika ada kendaraan roda 4 yang sedang melintas. Kehadiran kabel kendor di sepanjang jalan mengharuskan aktivitas dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Anak-anak yang bermain di sekitar area tersebut juga perlu diberi pemahaman tentang bahaya sengatan arus listrik jika mereka menyentuh kabel yang tergantung dan melukai diri mereka.
"Warga yang beraktivitas harus berhati-hati dan melepaskan kayu penyanggah kabel yang hampir menyentuh tanah. Situasi ini cukup mengganggu," ujar salah seorang warga yang meminta namanya tidak disebutkan pada Selasa (4/6).
Selain kabel JTR yang mengalami kendor, ada juga kabel hitam yang tertutupi semak-semak. Bahkan, puluhan tiang kabel hitam tertutup oleh semak dan pepohonan.
Baca Juga:
Bahaya Makanan yang Perlu Dihindari bagi Penderita Penyakit Lambung
Informasi yang dihimpun oleh Wahana News.co dari wilayah lain di Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa masih ada tiang listrik yang miring, seperti di Kecamatan Pangaribuan menuju Garoga. Warga khawatir tiang yang miring ini dapat roboh dan membahayakan makhluk hidup.
Dalam pantauan Wahana News.co, diduga PLN kurang serius dalam merawat dan memelihara kabel yang mengalami kendor dan tertutup semak. Akibatnya, kabel dapat terbakar dan tiang tumbang karena sudah miring dalam waktu yang lama.
Namun hingga berita ini diturunkan, pihak PLN belum melakukan penanganan yang memadai. Padahal, keselamatan manusia seharusnya menjadi prioritas utama.
Saat dihubungi melalui telepon genggam, Markus Manurung dari ULP sektor Siborongborong tidak memberikan tanggapan atau alasan mengenai situasi ini.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]