Humbangnews.id | Gempa bumi dengan kekuatan 6.0 SR yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (1/10/2022) sekira pukul 02.28 WIB.
Berdasarkan keterangan tertulis Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, SSi, MSi menyatakan, gempa susulan berkuatan 5.1 SR Tanggal 1 Oktober 2022 waktu Gempa 02.50.35 WIB di Lintang 2.05 LU, Bujur 98.99 BT dengan kedalaman 10 Km.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Gempa susulan kembali terjadi berkuatan 5.0 SR pada pukul 03.37.40 WIB Lintang 2.03 LU, Bujur 98.97 BT dengan kedalaman 10 Km.
Dalam keterangannya, Daryono juga menjelaskan bahwa pusat gempa berada di 15 Km Barat Laut Taput, Sumut dan tidak berpotensi Tsunami (BMKG).
Selain di Kabupaten Taput, gempa kuat juga dirasakan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Medan serta di Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Taput, Sumut pada kedalaman 10 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (Strike Slip).
Hingga pukul 04.05 wib, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1 dan magnitudo terkecil M2,5.
Akibat peristiwa gempa, beberapa Kecamatan di Kabupaten Taput di antaranya, Tarutung dan Siborongborong banyak rumah yang mengalami kerusakan dan 1 Gereja rusak.
Berdasarkan keterangan tertulis Kasi Dokkes Polres Taput, Ipda dr Deasy Handayani Purba mengungkapkan, akibat gempa seorang meninggal dunia dan 11 orang menderita luka-luka.
Berikut data Korban Gempa di Kabupaten Taput:
1. Leo Sihombing (62) warga Jalan Kornel Simanjuntak No 9 Tarutung Kecamatan Tarutung Kabupaten Taput meninggal dunia dikarenakan sakit jantung diakibatkan.
2. Candra AP (24) warga Sidagal Siatas Barita Kabupaten Taput petugas SatPol PP Kabupaten Taput tertimpa lemari di kantor Kejaksaan Kabupaten Taput. Korban mengalami luka robek di kepala, pipi kiri dan bibir.
3. Indah Lumban Tobing (12) warga Jalan SM Raja Tarutung Kabupaten Taput mengalami mata Llecet/bengkak dan lebam tertimpa Lemari.
4. Elisabet Br Lumbantoruan (18) Mahasiswi Akper Taput warga Sitoli Opu Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Taput. Korban jatuh dari tempat tidur asrama perawat Kabupaten Taput mengalami patah kaki sebelah kiri di pergelangan mata kaki.
5. Febrian Manalu (21) warga Jalan HKI Simpang Siangkaan Tarutung, mengalami luka robek di tangan kanan dan kiri serta telinga dikarenakan tertimpa asbes rumah.
6. Romauli Nababan (24) warga Tapian Nauli Simorangkir mengalami perdarahan dikarenakan terkejut akibat Gempa Bumi.
7. Panti Hutabarat (52) warga Hutabarat Hapoltahan Tarutung mengalami luka robek besar di kepala dikarenakan tertimpa lemari dan asbes rumah.
8. Jonatan Manalu (6) warga pajak tarutung mengalami Lluka robek di kaki sebelah kiri dikarekakan jatuh saat hendak keluar dari rumah.
9. Stevanus Sitinjak (14) warga Situmeang Habinsaran mengalami luka di kepala dan dada serta telinga mengeluarkan darah dikarenakan tertimpa dinding beton rumah.
10. Pola Simanjuntak (34) warga Sipoholon Sibuntuon Kecamatan Sipoholon Kabupaten Taput Mengalami luka robek dan bengkak di mata akibat terkena parang jatuh saat gempa bumi.
11. Alfa Siahaan (9) warga Aspol Tangsi Tarutung Kabupaten Taput mengalami kaki keseleo dan susah di lgerakkan pergelangan kaki, akibat tertimpa tabung oksigen saat di ruang anak RSUD Tarutung.
12. Alen Marleha Hutagalung (12) warga Tarutung Kecamatan Tarutung Kabupaten Taput mengalami luka karena terjatuh.
Hingga kini, pihak TNI/Polri, BPBD serta instansi lainnya, masih berusaha mengevakuasi dan mendata para korban terdampak gempa.
Para korban terdampak gempa tersebut, hingga kini masih menjalani perawatan tim medis di dalam tenda-tenda darurat dan rumah sakit. [rum]