Humbangnews.id | Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite sikapi Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang saat ini menghantui buruh atau pekerja di Indonesia. Ia berharap hal ini perlu disikapi secara arif dan serius serta patut menjadi perhatian semua kalangan, bukan hanya pemerintah.
"Situasi ini tentu perlu jadi catatan serius semua pihak, baik dari kalangan pekerja, pengusaha, pemerintah, elemen masyarakat serta seluruh masyarakat agar bisa diantisipasi sehingga tidak menjadi gelombang yang makin membesar dan membawa dampak buruk bagi Indonesia," ungkap Arnod kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/11/22).
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP PPMI-KSPSI ini menekankan pentingnya kerja bersama secara kolektif semua pihak agar badai PHK bisa diatasi dengan baik.
Setidaknya saat ini pemerintah sudah mengetahui penyebab kenapa terjadi gelombang PHK terutama yang terjadi pada sektor industri start up, pabrik tekstil, sepatu dan alas kaki.
"Katakan karena ada penurunan eksport atau permintaan yang melambat. Artinya perlu dicari peluang ekspor atau pasar ekspor yang baru di luar negara-negara yang sedang punya masalah ekonomi," kata Arnod.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Selain itu di dalam negeri, Indonesia perlu secara arif dan konsisten menjaga pertumbuhan ekonomi yang ada dan menekan inflasi.
Bukan hanya itu, Arnod juga mengingatkan kebijakan pemerintah termasuk arahan Presiden Jokowi untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri.
"Dan hal yang tidak kalah penting adalah kita perlu sama-sama menjaga stabilitas politik. Ini penting sekali di tengah kita sibuk menjelang tahun politik saat ini, agar jangan sampai justru politik yang terlalu gaduh justru berdampak pada terganggunya stabilitas ekonomi," ujar Ketua Umum Masyarakat Pertambangan Indonesia tersebut.