HumbangNews.id - Lembaga pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Siborongborong di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, memiliki program produksi sofa yang dihasilkan secara eksklusif oleh warga binaan pemasyarakatan. Upaya ini berhasil menciptakan lingkungan yang positif dan memberikan peluang pembelajaran serta keterampilan kepada para narapidana. Dalam program pelatihan produksi sofa, para narapidana diajarkan keterampilan dalam pembuatan furniture dengan standar kualitas yang baik.
Setiap sofa yang diproduksi memiliki ciri khas yang unik dan menarik, menyesuaikan dengan permintaan konsumen yang bebas memilih desain sofa yang diinginkan. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan dalam produksi dipilih dengan teliti, termasuk pemilihan kayu yang kuat dan kain yang berkualitas baik, sehingga produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik dan selalu memuaskan konsumen.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Habiskan Ratusan Juta untuk Makan di Rutan dan Kuasai Ketua Geng
Sudah banyak pelanggan yang memuji kualitas produk ini, termasuk desain yang elegan, kenyamanan yang ditawarkan, dan kekokohan konstruksi produk. Sofa buatan warga binaan pemasyarakatan ini sudah mendapatkan permintaan dari Pemerintah Daerah, Instansi lain, dan rumah tangga di daerah sekitar.
Kasubsi Bimbingan Kerja, Aben Silaban menjelaskan bahwa program produksi sofa ini menjadi salah satu program pembinaan unggulan yang ada di Lapas Kelas IIB Siborongborong.
"Program ini tidak hanya memberikan kesempatan kedua bagi para narapidana, tetapi juga mengajarkan mereka nilai-nilai kerja keras, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Melalui program ini, Lapas Kelas IIB Siborongborong bukan hanya sebagai tempat pembinaan dan pemasyarakatan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan potensi bagi narapidana," katanya.
Baca Juga:
8.933 Napi di Riau Terima Remisi Idul Fitri 2024, 46 Orang Langsung Bebas
Sambungnya, Produk-produk sofa yang dihasilkan oleh warga binaan pemasyarakatan ini membantu mengubah stigma negatif masyarakat terhadap narapidana, karena melalui keterampilan yang mereka miliki, mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
"Program produksi sofa ini membuktikan bahwa lingkungan yang memberikan kesempatan belajar dan keterampilan bagi para narapidana dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan," tutupnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]