Humbangnews.id | Kunjungan Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama Tim Kantor Staf Kepresidenan dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ke Akademi Keperawatan Pemkab Taput, memberikan dampak positif bagi peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia di Tapanuli Utara, utamanya penambahan kuota penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar bagi mahasiswa Akper Taput.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Perawat Tapanuli Utara Sabungan Parapat, SE, SH di dampingi Direktur Akper Pemkab Taput Nurlela M Nababan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara Bontor Hutasoit, Tim BRI saat menerima Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama rombongan Kantor Staf Kepresidenan pada hari Rabu (31/2022) kemarin di Aula Akper Pemkab Taput.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Sabungan Parapat mengapresiasi kunjungan rombongan dan mengucapakan terima kasih banyak kepada Presiden RI Ir Joko Widodo, atas bantuan dan perhatiannya serta kepada Abetnego Tarigan Deputi KSP dan Team bersedia mengunjungi Kampus Akper Pemkab Tapanuli Utara.
“Kunjungan kerja Tim KSP terkait KIP kuliah dan banyak hal yang dapat kami konsultasikan serta diskusikan. Sekali lagi Yayasan sangat berterima kasih atas kunjungan Tim KSP," ujar Sabungan Parapat saat dikonfirmasi wartawan lewat WhatsApp, Jumat (2/9/2022).
Dalam kunjungan Tim KSP dipimpin Abetnego Panca Putra Tarigan selaku Deputi Pembangunan Manusia KSP, Agung Hardjono sebagai Tenaga Ahli Utama Bidang Pembangunan Manusia KSP, Tri Santoso Tenaga Ahli Madya KSP, dan Tim Kemdikbudristek yang terdiri atas Muni Ika, Christiawan Adi Nugroho, Yanuar Jatnika, Arif Satria Negara, serta Irawan da Iwanuddin dari LLDikti.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Lebih lanjut Sabungan Parapat, mengungkapkan, sebagai penyelenggara pendidikan dalam upaya mencerdaskan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, dan arahan agar selalu berupaya inovatif dan kreatif serta mengikuti perkembangan jaman khususnya di bidang IT dan Teknologi.
"Pemerintahan Jokowi, sangat konsen dan berkomitmen untuk terus berupaya memajukan pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, integritas dan professional, memiliki daya saing, siap kerja dan siap membuka lapangan kerja,” ungkapnya.
Sabungan juga memohon kepada Jokowi untuk membantu pembenahan yayasan, mulai dari kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, seperti pembangunan Kampus Baru, asrama (Rusunawa), pembinaan dan pengembangan SDM pendidik yang profesional, serta penambahan kuota penerima manfaat KIP.
“Selama ini kami banyak dibantu, dibimbing dan dibina oleh Bupati Taput, dengan kedatangan Tim KSP dipimpin Abetnego Panca Putra Tarigan selaku Deputi Pembangunan Manusia KSP, perhatian dan bantuan pemerintah kepada kami, baik Pemkab maupun Pusat, semakin terasa," ujar Sabungan.
Sementara, Direktur Akademi Keperawatan Tapanuli Utara, Nurlela M Nababan juga memaparkan kondisi terkini Akper Taput yang pada tahun ajaran 2022/2023, telah menerima 140 mahasiswa baru yang akan digembleng menjadi perawat-perawat handal yang mampu memberikan pelayanan medis terbaik bagi masyarakat.
Sambungnya menerangkan, saat ini jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun ajaran terbaru kali ini mengalami peningkatan signifikan dari total sebanyak 74 mahasiswa pada tahun ajaran sebelumnya yang merupakan langkah konkret Yayasan dalam menyikapi tingginya antusiasme masyarakat untuk menitipkan generasi muda Taput dalam mengeyam pendidikan keperawatan.
“Harapan kita, seiring bertambahnya jumlah mahasiswa yang diterima, yakni dari 74 mahasiswa menjadi 140, kuota penerima KIP juga berbanding lurus,” kata Nurlela.
Kemudian, aat kondisi jumlah mahasiswa hanya sebanyak 74 orang, kuota penerima KIP sudah direalisasikan sebanyak 20 orang.
Namun, dengan bertambahnya jumlah mahasiswa menjadi 140 orang, maka kuota penerima KIP diharapkan sedikitnya menjadi 30 orang demi mengakomodir cita-cita, mimpi, dan harapan para mahasiswa yang mayoritas memiliki latar belakang keluarga menengah ke bawah.
“Ini yang menjadi konsen kita, bagaimana para mahasiswa berprestasi dan butuh dukungan pembiayaan dalam proses perkuliahannya menjadi penerima KIP demi peningkatan SDM bidang keperawatan di Indonesia, khususnya di Taput,” urainya. [rum]