Humbangnews.id | Massa Gerakan Merdeka Masyarakat Sipil (GMMS) menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung DPRD Taput, massa aksi juga mengancam akan menduduki gedung rakyat karena tidak satu orang pun anggota dewan yang berkenan menemui pedemo.
Sekira pukul 12.35 WIB, massa aksi memasuki halaman gedung DPRD Taput, dalam aksinya, sejumlah personil Polres Taput melakukan pengawalan.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
"Mereka (anggota DPRD Taput) asyik kunjungan kerja di saat masyarakat Taput menderita akibat kenaikan BBM. Kami akan datang lagi dengan massa lebih banyak. Kami akan menduduki gedung DPRD," teriak Sultan Hermanto Sihombing, koordinator aksi, Kamis (15/9).
Selai berorasi, pendemo juga membaca puisi berisi rintihan masyarakat akibat dampak kenaikan BBM dan menyanyikan lagu kritikan, hingga penaburan bunga yang disebut sebagai lambang kematian nurani pemerintah dan DPRD terhadap nasib rakyatnya.
Menurut orator aksi lainnya, Frans Simanjuntak mengatakan, aksi unjuk rasa yang digelar merupakan langkah spontanitas masyarakat atas respon kenaikan harga BBM yang dinilai tidak realistis.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Pada Juni hingga Agustus 2022, harga minyak dunia mencapai 120 dolar per barel, tetapi tidak ada kenaikan harga BBM, saat itu. Sementara, saat harga minyak di kisaran 97 dolar per barel pada 15 September, justru harga BBM naik. Ini tidak logis," teriaknya lantang.
Dalam orasinya, massa menyampaikan poin tuntutannya, yakni menolak kebijakan pemerintah dalam hal menaikkan harga BBM, mengajak DPRD Taput sebagai representasi rakyat ikut serta menolak kenaikan BBM, mendesak DPRD untuk menyurati DPR RI untuk mempertanyakan urgensi kenaikan BBM ke pemerintah, meminta transparansi pembengkakan anggaran kompensasi dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 252,5 triliun, evaluasi kebijakan e-pertamina yang diterapkan BUMN, meminta data riil terkait penggunaan BBM bersubsidi sebelum kenaikan harga diberlakukan.
Kabag Umum Sekretariat DPRD Taput, Despin Butarbutar menjelaskan, seluruh anggota DPRD Taput memang sedang melakukan agenda kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara.
"Pimpinan dan anggota komisi-komisi sedang kunker di Medan. Makanya, hanya ada saya di sini," ujarnya. [rum]