HumbangNews.id, Taput - SMK Negeri 1 Pagaran, yang dikenal sebagai sekolah kejuruan unggulan pusat, kini berada di bawah sorotan publik. Sekolah ini, yang memiliki kejuruan di bidang peternakan, pertanian, dan jaringan komputer, dilaporkan menerima empat sumber pendanaan, termasuk Dana Unggulan Pusat sebesar Rp1,8 miliar per tahun, Dana BOS Rp1.200.000 per siswa setiap tahun, SPP dari orang tua siswa, dan dana honor dari Provinsi. Namun, penggunaan dana tersebut menimbulkan pertanyaan serius di kalangan masyarakat, terutama setelah pengamatan Wahana News.co pada Jumat, 7 Juni 2024.
Dari pantauan di lokasi, terungkap bahwa Gedung Praktik yang megah, yang seharusnya menjadi pusat pembelajaran praktis, kini diubah menjadi kandang ayam. Ironisnya, jumlah ayam yang terawat tidak lebih dari seratus ekor, yang dijaga oleh lima siswa tanpa pendampingan guru.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Berhasil Tangkap 10 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Medan
Kepala SMK Negeri 1 Pagaran, Januarlen Damanik Spd, tidak dapat diwawancarai dengan alasan kesehatan. Hal ini menambah kesulitan media dalam mengklarifikasi pengelolaan dana yang signifikan ini.
Dengan total dana mencapai Rp1,8 miliar dikalikan tiga tahun, ditambah dengan sumber-sumber pendanaan lainnya, masyarakat bertanya-tanya tentang pencapaian keunggulan yang dijanjikan oleh SMK Negeri 1 Pagaran. Apakah sekolah ini mampu menunjukkan hasil nyata dari investasi yang telah diberikan? Dan apakah inovasi yang telah dicapai benar-benar dapat menjadi keunggulan bagi siswa di masa depan?
Pertanyaan-pertanyaan ini semakin mendesak mengingat kunjungan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dan Bupati Tapanuli Utara dua tahun lalu, yang meresmikan Gedung Praktik Siswa dan Kandang Ayam Close House/Layer. Warga Kecamatan Pagaran yang pada awalnya bangga dengan pembangunan dan gelar sekolah unggulan, kini mulai meragukan apakah SMK Negeri 1 Pagaran benar-benar layak mendapat predikat tersebut.
Baca Juga:
Obor PON XXI Tiba di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara
[Redaktur : Hadi Kurniawan]